Shallom, happy pentacost.........jadikan hidup Anda indah dan berharga di mata Allah ......... so come and join with us !!!

Berani, Tangguh dan Optimis

Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian (2 Kor. 3:12). Seperti rasul Paulus demikian pula kita harus berani menghadapi tekanan dalam kehidupan ini karena kita sebagai anak Allah memliki kuasa Roh Kudus. Roh yang telah membangkitkan Yesus itu pula yang akan menguatkan kehidupan kita. Tidak hanya dapat bertahan tetapi kita akan menang atas setiap tekanan, persoalan, ujian kehidupan ini (2 Kor. 3:3). Di luar pekerjaan Roh Kudus, kita akan salah melangkah menjalani kehidupan ini. Keberanian yang dari Allah tidak hanya untuk menghadapi tekanan kehidupan jasmani kita saja tetapi untuk berani melayani Tuhan dalam keadaan apapun juga. Berani melayani Tuhan berarti berani membayar harga (berkorban), baik itu korban materi, waktu, ataupun tenaga kita.
Selain berani kita juga harus tangguh. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah (Roma 4:20). Tangguh berarti tidak bimbang, bertahan dengan tidak mendua hati (kuat imannya).
Karakteristik orang yang tangguh adalah :
- Pantang menyerah dalam segala keadaan karena sadar bahwa Allah bersama dia.
- Responsible, bertanggung jawab dalam pelayanan yang dipercayakannya.
- Memiliki pandangan illahi, pandanglah hari esok dengan pandangan Allah dalam hidup kita.
Berani dan tangguh tidak cukup bila kita tidak memiliki sikap optimis dalam menjalani kehidupan ini. Orang yang optimis adalah orang yang selalumempunyai harapan positif ke depan. Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filipi 3:13c, 14).
Untuk meraih kesuksesan, maka kita harus :
- Melalui proses dari Allah.
- Memahami cara kerja Allah yang bekerja dengan waktu-Nya.
- Penuh keyakinan dan loyalitas terhadap Firman Allah.
- Tekun dalam doa.
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; iap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat (Maz. 37:23-26). Amin
Ringkasan Kotbah,
Pdt. Drs. Daniel Batubara, MA