Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (I Tim 6:5-19)
Ingin kaya itu manusiawi tetapi jika kita memliki beberapa hal seperti di bawah ini :
1. Pemahaman tentang kekayaan
a. kekayaan tidak akan memberikan rasa cukup. ay.5-6
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
b. kekayaan itu tidak kekal. ay.7-8
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
c. kekayaan itu rentan dengan dosa. ay.9-10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Mengapa rentan dengan dosa ?
- karena obsesi mengejar kekayaan akan selalu diperhadapkan dengan berbagai pencobaan
- bila tidak tahan dengan pencobaan maka kita akan terjerat dalam dosa sehingga kita akan menuju kepada keruntuhan dan kebinasaan.
- obsesi mengejar kekayaan akan menyiksa diri (ay.17-18, menjadi sombong, hamba uang, dan kikir)
Allah menginginkan kita memuliakan Dia dengan harta kita, dimana harta itu tidak memerintah kita melainkan kita yang memerintah harta kita. Amsal 3:9
2. Sikap kita tentang kekayaan
Memahami kekayaan dengan benar maka kita akan memiliki sikap yang benar. ay.10-19
a. jangan cinta uang. ay.10
b. jangan berharap kepada uang. ay.17b
c. nikmatilah kekayaan yang ada sekarang. ay.17b
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
d. kekayaan sarana untuk berbuat baik. ay.18-19
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi.
Ringkasan Kotbah,
Jumat, 27 Agustus 2010
Oleh : Bpk. Yonathan Tri Yuwono
