Ezra 8:21-23, Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami. Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: "Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia." Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.
pada zaman Ezra, bangsa Israel mengalami pembuangan di tanah Persia karena telah melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat di hadapan Allah, diantaranya adalah :
- tidak menghormati Allah dengan menyembah berhala.
Di jaman sekarang, berhala tidak hanya identik dengan patung atau benda yang dipuja tetapi sesuatu hal yang menjadi ikatan bagi kita sehingga kita tidak lagi dapat mencari waktu untuk menjalin hubungan dengan Tuhan. Allah adalah Allah yang pencemburu maka janganlah hidup kita dikuasai oleh berhala-berhala kehidupan kita.
- mengikuti adat istiadat.
Seringkali kita tanpa menyadari telah melakukan kejahatan di mata Allah dengan mengikuti adat istiadat yang tidak sesuai dengan Firman Allah.
- mengorbankan anak untuk berhala dan mengunjungi para tenung
Datang kepada dukun ataupun paranormal dan meminta petunjuknya adalah kekejian di mata Allah.
Syarat-syarat bangsa Israel pulang dari pembuangan (Nehemia 8):
- mempersembahkan korban yang benar kepada Allah
- mengaku dosa
- memperbaiki cara ibadah
- saling mengasihi
- mendirikan pondok daun-daunan (sukacita Roh Kudus)
Untuk dapat menerima janji-janji Allah atas pemulihan hidup kita adalah tindakan Illahi kita harus aktif, berusaha, berdoa dan berpuasa. Allah pasti memulihkan kehidupan orang-orang yang percaya dan berharap kepada-Nya. Amin.
Ringkasan Kotbah,
Minggu, 21 Pebruari 2010
Oleh : Pdm. Elizabeth Rini Batubara, STh