Iman yang hidup
Di tahun yang baru ini, sudahkah kita mengevaluasi kehidupan kita di tahun yang lalu. Apakah kita sudah memelihara iman kita kepada Tuhan?
Menguasai diri dalam segala hal dan sabar dalam penderitaan adalah bagian dari kita memelihara iman. Kita harus mempelajari kehidupan Rasul Paulus, di dalam II Timotius 4:5-8 "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (ay.7)
Iman yang hidup adalah menghampiri Allah dalam diri Yesus dengan segenap hati, jiwa, dan roh di dalam iman.
Contoh iman yang hidup :
Kisah perwira yang mengasihi hambanya yang sakit. Matius 8:6-13
Perwira tersebut memiliki prinsip hidup:
- berpendirian yang teguh menjadikannya seorang pahlawan, bagaimana dia sebagai seorang perwira yang mau menolong hambanya.
- mempunyai kasih yang membuat dia berjiwa besar, bagaimana dia tidak sombong dan mempunyai kerendahan hati sebagai pribadi yang tidak berlayak di hadapan Tuhan.
Di ayat yg ke-10, Tuhan menunjukkan bahwa perwira tsb memiliki iman yang hidup, dan iman tsb dinyatakan pada ayat ke-13.
Bagaimana iman itu harus bekerja?
Yaitu "jangan bimbang", karena dengan kebimbangan kita berarti kita meragukan kuasa Allah. Percayalah kepada Allah (Markus 11:22,23)maka kekuatan iman itu akan dinyatakan.
Iman yang mati adalah iman yang dilakukan tanpa perbuatan.
Musuh iman adalah iblis dan diri kita sendiri, kiranya kekuatan Allah saja yang mampu mengatasinya.
Hidup kita ini adalah hidup karena percaya atau iman bukan dari melihat. (II Korintus 5:7), marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman dan membawa kita kepada kesempurnaan iman. (Ibrani 12:2)
Sumber iman adalah Tuhan Yesus sendiri karena Dia sendiri yang akan menyempurnakan iman tersebut, dan Iman timbul dari pendengaran akan firman Allah. (Roma 10:17)
Hasil iman yang teguh adalah kesempurnaan kita di dalam Yesus Kristus sebagai pribadi yang dipersiapkan sebagai mempelai-Nya (gereja Tuhan yang sempurna) sehingga berkat-berkat Tuhan pun akan dicurahkan yang memberikan keberhasilan atas kehidupan kita di hadapan Allah.
Amin.
Ringkasan kotbah,
Minggu, 10 Januari 2010
Oleh : Pdt. Drs. Daniel Batubara, MA