Domba yang menurut
Domba merupakan hewan yang bersih bulunya, mudah digigit binatang buas, mudah keluar dari kawanannya, dan tidak dapat membela diri. Kita diibaratkan adalah seekor domba yang sedang digembalakan oleh Tuhan. Kita memiliki persamaan dengan karakter seekor domba secara lahiriah, maka dikehidupan kekristenan kita perlu digembalakan pada suatu penggembalaan gereja selain penggembalaan oleh Allah sendiri. Kehidupan kekristenan domba adalah juga tanggung jawab seorang gembala sidang, jadi gembala sidang harus mengerti setiap karakter domba-dombanya (jemaat). Kadang gembala sidang harus bersikap manis kadang pula harus bersikap keras, karena tugas gembala sidang tidaklah mudah. Gembala sidang harus memimpin, menuntun, melindungi domba-dombanya. Menuntun jemaat kadang disertai dengan sikap menegur dan memperingati agar jemaat kembali kepada jalur kebenaran firman Tuhan. I Petrus 2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Janji Allah bagi domba-domba yang menurut (ex. Maria di Lukas 1:38-55):
1. memiliki keturunan yang berbahagia dan menjadi berkat
2. rahmatNya turun temurun, menerima kemurahan dan belas kasihan Allah
3. ditunjukkanNya perbuatanNya yang ajaib
4. ditunggikan
5. berkat dilimpahkan.
Bagi domba yang tidak menurut, maka Allah akan mencerai beraikan keturunannya, dan diusir keluar dari lingkungan berkat Tuhan.
Maka kita sebagai domba-domba Allah tetap menjaga keselamatan kita dengan hidup taat di dalam setiap penggembalaan terlebih lagi hidup taat kepada Allah, amen.
Ringkasan kotbah, Minggu 15 November 2009
Oleh. Pdt. Elizabeth Rini Batubara, STh