Shallom, happy pentacost.........jadikan hidup Anda indah dan berharga di mata Allah ......... so come and join with us !!!

Pengharapan, Iman dan Kasih.

Pengharapan adalah suatu permintaan atau permohonan untuk mendatangkan sebuah kebajikan bagi si peminta atau pemohon. Pengharapan yang Allah mau adalah suatu permohonan kepada sesuatu yang mendatangkan kebaikan kepada (sesuai dengan kehendak Allah). Berharap adalah sesuatu yang secara manusiawi adalah sangat menjemukan tetapi Firman Allah mengajarkan kita untuk tetap bersukacita, sabar dan tekun dalam doa (baca Roma 12:12). Ketiga hal tersebut sangat penting menjadi kuci keberhasilan kita menerima segala pengharapan kita. Bersyukur kepada Allah di dalam Yesus Kristus yang telah bangkit menjadi jaminan rahmat dan kasih karunia Allah kepada setiap pengharapan-pengharapan kita. Pengharapan anak-anak Allah adalah pengharapan kepada yang tidak kelihatan karena porsi apa yang diharapkan dunia dengan kita sebagai anak Allah sama tetapi yang berbeda adalah tujuan pengharapan kita adalah keselamatan, yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus. Pengharapan untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar dan tidak dapat layu, yang tersimpan di dalam Sorga (Efesus 1:3-14). Kita dipelihara di dalam perjuangan hidup kita dalam kekuatan Allah karena iman percaya kita kepada Dia. Iman kita adalah kekuatan Allah yang sesungguhnya. Dengan iman kita juga menantikan keselamatan yang telah tersedia sampai dinyatakan pada akhir jaman. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1). Karena adanya pengharapan yang pasti di dalam Dia, maka kita tetap harus bersukacita sekalipun berdukacita karena berbagai masalh hidup, maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian iman kita yang jauh lebih tinggi nilainya dari emas yang fana. Apabila kita kuat dalam iman kita maka kita memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Tujuan akhir iman kita adalah sorga (Ibrani 11:16), maka marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus (Ibrani 12:2). Kita harus waspada bila kita mengandalakn akal budi sendiri tetapi senantiasa letakkanlah seluruh pengharapan kita kepada kasih karunia-Nya dan dengan hidup kudus yaitu hidup seturut kehendak Allah (tidak menyimpang dari perintah Allah) dan tidak menuruti hawa nafsu kita (keinginan daging). Bo\ila kita beranggapan bahwa semua yang telah kita peroleh dan miliki bukan karena kasih karunia-Nya maka waspadalah, kita telah dibodohi oleh pikiran kita sendiri sehingga kita akan dikuasai oleh hawa nafsu keinginan daging dan itu tidak akan membawa kita kepada kekudusan Allah seperti yang Allah mau karena Dia kudus. Hendaklah kita hidup dengan takut dan gentar terhadap kesalahan yang akan diperbuat kita sendiri karena Allah yang tidak pilih kasih menghakimi perbuatan semua orang. Marilah kita tidak menyia-nyiakan segala pengorbanan yesus Kristus yang telah menbus hidup kita. Kekudusan adalah ketaatan kepada kebenaran Firman Allah. Hidup yang kudus pasti dapat mengaplikasikan kasih persaudaraan dengan tulus ikhlas, bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati. Kasih harus menjadi identitas kekristenan kita karena Allah adalah kasih. Karakteristik kasih bisa kita baca di dalam I Kor. 13:1-13. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Aplikasi kasih : I Pet. 4:8, Roma 12:9-21, Ibrani 12:14-15. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Penjabaran dari I Petrus 1:3-25 (by. Humas)