Hidup Yang Berkenan Kepada Allah
" Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya." (II Kor 5:9)
Rasul Paulus terlebih lagi Allah menginginkan kita untuk berusaha hidup berkenan di hadapan Allah. Kata berusaha memiliki arti yang dalam yaitu berjuang atau bekerja dengan sekuat tenaga, sedangkan berkenan kepada Tuhan adalah membahagiakan atau memuaskan Allah. Karena pengadilan Kristus sudah mendekat, sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. (ay.10)
Keadaan akhir jaman adalah dimana keadaan manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. (II Tim 3:2-4) Maka kita sebagai umat kepunyaan Allah, kita harus hidup berkenan di hadapan Allah. Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. (Wahyu 22:12)
Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. (I Kor 3:12-14)
Hendaklah setiap kehidapan kita adalah kehidupan yang kudus dan yang berkenan di hadapan Allah, sebab itu adalah ibadah yang sejati. (Roma 12:1)
Rasul Paulus mengajarkan kita bagaimana kita hidup dalam Kristus, Galatia 2:20, "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. (Kis 10:35) Melakukan kebenaran Firman Allah adalah hal yang berkenan kepada Allah, jika kita sebagai anak Allah tetapi tidak melakukan Firman sama dengan seorang penipu.
Di dalam Kerajaan Sorga, kekudusan seseorang dilihat dari pakaiannya, apakah pakaiannya putih bersih dan cemerlang ataukah pakaian yang kurang bersih ataupun tidak cemerlang. Wahyu 19:6-8, Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) Perumpamaan tentang Sorga seperti Perjamuan Kawin, dimana setiap orang yang hadir harus berpakaian pesta. (Matius 22:1-14)
Hidup yang memberi dengan kasih adalah kehidupan yang berkenan kepada Allah, dimana jemaat di Makedonia yng hidup di dalam kekurangan tetapi dengan kasih mengumpulkan hartanya untuk Rasul Paulus yang dipenjara. (Filipi 4:18)
Upah dari kehidupan kita yang berkenan kepada Allah :
- Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (Efesus 1:3)
Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. (I Yoh 3:22)
- Jika kita hidup tidak berkenan kepada Allah, maka Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku." (Yesaya 65:12)
Kerjakanlah keselamatan kita dengan hidup yang berkenan kepada Allah. Amen.
Ringkasan kotbah,
Minggu, 28 Maret 2010
Oleh : Pdt. Novi. H (Jubah Elia Ministry)