Shallom, happy pentacost.........jadikan hidup Anda indah dan berharga di mata Allah ......... so come and join with us !!!

Mendapatkan-Mu dalam Kehilanganku

Ayub 1:20-22, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Kehilangan seringkali membuat rasa kepedihan dalam hati kita, bila kita tidak dapat mengatasi rasa kehilangan tersebut maka akan mengakibatkan rasa putus asa dalam perjalanan hidup kita.
Dalam kehidupan ini, kita harus menyadari bahwa ada yang lebih kuasa untuk memiliki segala sesuatunya. Tuhan-lah yang empunya pemilik kehidupan ini, bila kita kehilangan sesuatu dalam hidup ini, maka kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yang kiyta iliki adalah kepunyaan Tuhan.
Ayub sangat menyadari bahwa segala sesuatunya adalah milik Tuhan sehingga ketika dia mengucapkan keluh kesahnya, Ayub tidak berdosa dengan setiap perkataannya karena penyerahan total Ayub kepada Tuhan (ayat 21).
Mengapa seringkali rasa kehilangan itu sangat menyesakkan ? Karena kita lebih menghargai milik kita lebih dari Tuhan, dan kita lebih menghargai suatu pemberian daripada si pemberinya.
Mari kita menjadikan proses kehilangan menjadi saat yang tepat untuk bertanya kepada Tuhan. Semakin besar rasa kehilangan itu maka semakin besar pula kita harus menyadari bahwa kita membutuhkan kasih Tuhan.
Ayub mengalami pencobaan (berasal dari Iblis) dengan seijin Tuhan bukan karena kehidupannya yang tidak berkenan di hadapan Tuhan melainkan karena kesalehannya maka dia mengalami itu semua. Mengapa hal ini bias terjadi ? Jawabannya adalah karena Tuhan tidak dapat diselami oleh pemikiran kita, Tuhan memiliki rencana yang tidak dapat dimengerti oleh akal pikiran manusia. Tuhan memiliki tujuan bahwa kesalehan Ayub akan mematahkan tuduhan Iblis dan dengan kesalehan Ayub tersebut maka ada kuasa karunia penderitaan dalm kehidupan Ayub yang menghasilkan kesaksian hidup yang memuliakan nama Tuhan sehingga Tuhan mengembalikan berkat-berkat-Nya dengan berkelimpahan.
Yesaya 55:9, Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Pada masa-masa yang sulit, adakalanya Tuhan terasa berdiam diri tetapi dalam diamnya Tuhan bukan berarti Tuhan tidak melihat kesusahan kita ataupun Tuhan tidak mendengar keluh kesah kita atau seakan Tuhan tidak melakukan sesuatu tetapi Tuhan melihat respon kita terhadap diri-Nya. Seperti Ayub yang tetap hidup saleh dan berserah kepada Tuhan.
Salah satu kunci mengatasi rasa kehilangan adalh dengan ucapan syukur. Jangan hitung apa yang hilang tetapi hitung apa yang sudah kita terima dari kasih karunia Allah.
Habakuk 3:17-19, Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Amin.


Ringkasan kotbah,
Pdt. Rini Batubara, STh